EKSPLORASI KONSEP - FORUM DISKUSI

MODUL 2.2 PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

Ni Made Dewi Radesi

CGP Angkatan 4 

Kabupaten Karangasem, Bali




KASUS 1

Saat itu jam pelajaran terakhir. Sebelum rapat panitia besar 17 Agustus untuk memfinalisasi acara, Bapak Eling masuk ke kelas 9 untuk mengajar mata pelajaran geografi. Sejak pagi, Bapak Eling sudah mengajar 3 kelas yang berbeda secara berurutan. Pada pelajaran ini, anak-anak diizinkan menggunakan gawai mereka untuk mengerjakan proyek kelompok. Setelah beberapa saat Bapak Eling melakukan pengecekan apakah setiap murid bekerja sesuai tugas dan tanggung jawab mereka. Saat mendekati meja salah satu siswa, Diana, Pak Eling mendapati muridnya itu sedang menggunakan gawainya untuk mengerjakan tugas pelajaran lain. Bapak Eling spontan mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. “Jadi ini yang dari tadi kamu lakukan?”  Seisi ruang kelas terkejut.  Wajah Diana memerah.  Ia tampak malu dan tidak menyangka Bapak Eling merespon sekeras itu.


Jawablah pertanyaan berikut.

1.     Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat dan jelas.

2.     Apa kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

3.     Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban

1.     Situasi yang dihadapi Pak Eling yaitu kelelahan karena sedang berada pada situasi yang memicu tingkat emosi atau “stress” meningkat. Hal ini disebabkan oleh kesibukan Pak Eling yang cukup banyak mulai dari mengajar di kelas yang padat dandengan jam mengajar yang tanpa jeda, dan juga menjadi ketua pada perayaan 17 Agustusyang tentu menguras pikiran dan juga tenaga. Situasi yang dihadapi tersebut akan sangat mudah untuk memicu emosi Pak Eling, apalagi ketika saat mengajar, Diana mengerjakan tugas pelajaran lain.

2.     Kompetensi sosial dan emosional yang dibutuhkan Pak Eling dalam menghadapi masalah tersebut adalah kompetensi pengelolaan emosi dan fokus dengan latihan berkesadaran penuh (mindfulness) dengan terlebih dahulu Pak Eling menyadari kondisi diri atau perasaan apa sebenarnya yang sedang dialaminya, apakah perasaan khawatir, kecewa, sedih, atau takut.

3.     Jika saya adalah Pak Eling saya akan menerapkan latihan kesadaran penuh (Mindfulness) dengan metode STOP yaitu: (1) Stop (berhenti, hentikan apapun aktivitas yang dilakukan); (2) Take a Deep Breath (Tarik napas dalam, sadari napas masuk, sadari napas keluar); (3) Observe (Amati, mengamati apa yang dirasakan oleh tubuh kita); (4) Preceed (lanjutkan, melanjutkan kembali aktivitas dengan perasaan yang lebih tenang, pikiran yang lebih jernih, dan sikap yang lebih positif. Dengan melakukan hal ini maka saya akan merasa lebih baik karena tingkat emosi akan berkurang dan kesadaran diri akan meningkat.

 

KASUS 2

Selesai kegiatan belajar-mengajar berakhir, Bapak Eling memimpin rapat panitia besar yang akan memutuskan revisi akhir acara. Rapat yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam menghasilkan tugas baru bagi Pak Eling untuk mempelajari perubahan proposal acara.  Pak Eling perlu memastikan semua perencanaan, pengaturan personil, dan pengaturan anggaran sudah tepat. Sesuai rencana, panitia acara sudah harus mulai bekerja setelah proposal disetujui oleh kepala sekolah.  Oleh karena itu, Bapak Eling diminta untuk mengirimkan proposal ini kepada kepala sekolah selambat-lambatnya lusa. Karena mendahulukan proposal ini, Bapak Eling pun lupa menyiapkan rubrik untuk pembelajaran geografi keesokan harinya. Keesokan paginya, Bapak Eling, masuk kelas dan lupa mengunduh rubrik proyek geografi sehingga proses pembelajaran sempat tersendat. 


Jawablah pertanyaan berikut.

1.     Apakah situasi yang dihadapi  Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

2.     Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

3.     Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

Jawaban

1.  Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah kewalahan karena beban tanggung jawab tehadap kegiatan yang harus diselesaikan yang menyangkut koordinasi bersama dengan guru-guru lain. Karena fokus Bapak Eling lebih mengutamakan penyelesaian Proposal 17 Agustus tepat waktu Bapak Eling melupakan tugas utamanya memberikan pelayanan bagi muridnya dalam pembelajaran Geografi. Melakukan beberapa tugas bersamaan (multitasking) dapat meningkatkan stress dan mengurangi efisiensi serta produktivitas.

2.  Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut adalah kompetensi pengelolaan diri. Kemampuan ini terkait dengan kapasitas dan kemampuan untuk fokus pada tujuan dan mencapai hasilnya.

3.  Jika saya menjadi Bapak Eling yang akan saya lakukan adalah meningkatkan kompetensi pengelolaan diri dengan latihan berkesadaran penuh teknik STOP untuk mengembalikan fokus pada suatu pekerjaan. Saya akan menarik nafas secara lebih panjang dan dalam. Untuk meredakan ketegangan, memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah sehingga saya akan merasa lebih tenang. Kondisi tubuh yang lebih tenang akan membantu saya untuk fokus kembali pada pekerjaan saya.

 

KASUS 3

Saat mempelajari proposal acara 17 Agustus di antara jam mengajar dan mengoreksi pekerjaan murid-murid, Bapak Eling menyadari salah seorang murid kelas 10 yang berprestasi dalam kejuaraan renang tidak mengumpulkan tugasnya. Pak Eling memanggil murid tersebut. Murid tersebut mengungkapkan pada Bapak Eling bahwa dia sebenarnya merasakan lelah dan mengantuk saat berada di dalam kelas maupun di rumah karena latihan keras menjelang kejuaraan bulan depan. Bapak Eling menilai, seharusnya murid tersebut bekerja lebih keras sebagai konsekuensi dari pilihannya menjadi murid atlet.


Jawablah pertanyaan berikut.

1.     Apakah situasi  yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat,  padat, dan jelas.

2.     Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

3.     Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

 

Jawaban

1.    Situasi yang dihadapi aoleh Bapak Eling adalah tidak bersikap obyektif terhadap situasi murid atlet dan cenderung bersikap subyektif. Dia melihat permasalahan murid atlet ini dari kacamatanya sendiri, dan bukannya melihat dari situasi dan kondisi murid. Padahal murid atlet sedang mengalami stres karena jadwal latihan yang sangat padat sekaligus tuntutan akademik yang tidak ringan.

2.    Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah penerapan kompetensi kesadaran sosial (empati). Saat Bapak Eling memanggil murid atlet karena tidak mengumpulkan tugas Bapak Eling dapat mengesampingkan sejenak situasi kelas, atau masalah dalam kepanitiaan sehingga Bapak Eling dapat berempati dan memahami situasi yang dihadapi si murid. Keterampilan berempati merupakan keterampilan yang membantu seseorang memiliki hubungan yang hangat dan lebih positif dengan orang lain karena empati mengarahkan untuk mengurangi fokus hanya ke diri sendiri, melainkan juga belajar merespon orang lain dengan cara yang lebih informatif dan penuh afeksi ke orang lain sehingga lingkungan yang inklusif akan terbentuk.

3.     Jika saya adalah Bapak Eling saya akan menggunakan teknik STOP untuk untuk mngembalikan kesadaran penuh saya. Dengan kesadaran penuh dimana saya betul-betul sadar dan fokus pada situasi si murid (mindfulness) saya dapat mulai memahami situasi yang dihadapi si murid (menunjukkan empati). Saat si murid bercerita, maka seluruh indera saya pun tercurah pada situasi saat itu. Dengan melakukan teknik STOP, saya berada dalam kondisi rileks sehingga membantu saya untuk lebih mudah mencerna dan tetap tenang menanggapi tanpa penghakiman. Murid atlet mungkin akan tetap menghadapi jadwal latihannya yang padat ditambah tuntutan akademik yang tidak ringan, tetapi dia akan merasa jauh lebih baik menyadari ada seseorang yang mau betul-betul mendengarkan permasalahannya.


KASUS 4 

Setelah selesai memeriksa proposal acara 17 Agustus, Bapak Eling mengirimkan proposal tersebut kepada kepala sekolah. Ternyata proposal yang dikirimkan oleh Bapak Eling dinilai tidak sesuai oleh kepala sekolah. Kepala Sekolah meminta agar isinya sesuai dengan pengarahan awal yaitu agar acara lebih banyak melibatkan orang tua murid. Bapak Eling tidak menyangka jika dia harus melakukan koreksi dan koordinasi ulang dengan tim acara. Revisi proposal tentu akan memakan waktu lagi dan Bapak Eling sudah membayangkan ini akan menghambat tugas-tugasnya yang lain. Bapak Eling mengungkapkan hal ini kepada wakil ketua panitia. Bapak Eling mengungkapkan bahwa dia tidak mau mengubah proposal dan meminta Wakil  Ketua Panitia tersebut yang merevisi proposal.


Jawablah pertanyaan berikut.

1.     Apakah situasi yang dihadapi Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat,  dan jelas.

2.     Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

3.     Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

 

Jawaban

1.  Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah perasaan kewalahan dimana ekspresi kewalahan menggambarkan emosi takut. Bapak Eling takut memakan waktu yang banyak sehingga dapat mengganggu tugas-tugas yang lain terutama proses mengajar yang harus dipersiapkan sehingga Bapak Eling memberi keputusan untuk tidak mau mengubah proposal dan meminta wakil ketua panitia untuk merevisi.

2.    Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah kompetensi ketrampilan relasi dimana Bapak Eling memerlukan kemampuan bekerjasama dan berkomunikasi dengan panitia yang lain dalam menghadapi permasalahan yang terjadi tanpa menimbulkan masalah yang lain yang lebih rumit kedepannya.

3.   Seandainya saya adalah Bapak Eling hal yang saya lakukan adalah mengembalikan diri saya dalam kesadaran penuh. Teknik STOP dapat membantu saya bersikap lebih responsif terhadap situasi yang sedang terjadi. Teknik ini dapat dilakukan saat saya masih berada di depan kepala sekolah. Saat tenang dan berkesadaran penuh, saya akan mengungkapkan situasi dan kondisi di lapangan yang menyebabkan beberapa hal perlu diputuskan seperti yang ada dalam proposal yang telah dirancang. Dengan demikian, saya mampu menjelaskan dengan lebih jelas dan terstruktur sehingga aka nada kemungkinan kepala sekolah menerima atau paling tidak memahami situasi dan tidak memaksakan untuk kembali ke rencana awal. Kalaupun situasi yang saya paparkan tidak diterima oleh kepala sekolah, saya akan mencari bantuan anggota panitia yang lain untuk bersama-sama merevisi proposal tersebut tanpa harus kehilangan fokus mengerjakan tugas-tugas saya yang lain.

 

KASUS 5

Setelah bekerja selama 5 tahun di sekolah yang sama, Bapak Eling merasa mulai kewalahan dengan berbagai tanggung jawab tambahan yang harus dijalankan. Bapak Eling mendapatkan tanggung jawab ekstra karena dipercaya oleh kepala sekolah. Kepala sekolah melihat pengalaman Bapak Eling sudah jauh lebih banyak dibandingkan guru-guru yang lain. Itu sebabnya, Bapak Eling diminta untuk menjadi penanggung jawab beberapa  acara penting di sekolah, menjadi wakil sekolah di forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Awalnya Bapak Eling merasa tugas tambahan tersebut sangat menantang. Namun saat ini, dia tidak merasa tertantang lagi. Ditambah dirinya merasa bahwa akhir-akhir ini, kinerjanya sebagai guru juga semakin menurun. Karena itu, Bapak Eling terpikir untuk menulis surat pengunduran diri. 


Jawablah pertanyaan berikut.

1.     Apakah situasi yang dihadapi  Bapak Eling? Mohon uraikan dengan singkat, padat, dan jelas.

2.     Apa kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan  Bapak Eling dalam menghadapi masalah tersebut? Jelaskan jawaban Anda. (Hubungkan dengan kerangka atau panduan yang ada di artikel-artikel yang telah dibaca sebelumnya)

3.     Seandainya Anda adalah Bapak Eling, apa yang akan Anda lakukan?

 

Jawaban

1.  Situasi yang dihadapi Bapak Eling adalah tertekan karena merasa bahwa kinerjanya setelah beberapa tahun bekerja menjadi guru di sekolah tersebut semakin menurun dan berniat untuk menulis surat pengunduran diri karena banyaknya tanggung jawab yang harus dipenuhi.

2.    Kompetensi sosial dan emosional yang diperlukan Bapak Eling dalam menghadapi permasalahan tersebut adalah kompetensi pengambilan keputusan yang bertanggung jawab yaitu kemampuan untuk membuat pilihan-pilihan yang konstruktif terkait dengan perilaku pribadi serta interaksi sosial berdasarkan standar etika, pertimbangan keamanan dan keselamatan, serta norma sosial. Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab merupakan kemampuan yang jika secara konsisten dan berkelanjutan ditumbuhkan dan dibiasakan sejak dini yang akan memungkinkan seseorang untuk bertumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab dan lebih berdaya lenting (resilience) dalam menghadapi segala konsekuensi yang harus dihadapi akibat keputusan yang dibuat dalam hidupnya.

3.  Jika saya menjadi Bapak Eling saya akan melakukan satu strategi sederhana yang dapat digunakan untuk menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan yang bertanggung jawab yaitu dengan menggunakan kerangka POOCH yang merupakan singkatan dari Problem (Masalah), Options (Alternatif pilihan), Outcomes (Hasil atau konsekuensi), dan Choices (Keputusan yang diambil). Kerangka POOCH ini akan membantu saya memikirkan dengan baik berbagai aspek sebelum memutuskan sesuatu.



No comments:

Post a Comment

Featured post

  AKSI NYATA MODUL 3.3 PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID "Podcast sebagai Sarana Interaksi Sosial dalam Menyampaikan Ga...

Popular Posts